In-House Training Metode Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Perubahan kebijakan dan kurikulum memang cukup umum terjadi di Indonesia, hal tersebut menunjukan bahwa dunia pendidikan terus mengalami perbaikan untuk mendapatkan formula terbaik, perubahan kurikulum yang terjadi juga sejalan dengan perubahan istilah dan pola pelaksanaannya, sejauh ini perubahan kurikulum yang paling terasa adalah perubahan KTSP menjadi K13 (Kurikulum 13), dan kini berubah menjadi Kurikulum Merdeka.

Perubahan Kurikulum yang bertujuan memperbaiki dunia pendidikan, tentu menimbulkan beberapa masalah, namun permasalahan yang cukup besar, yaitu kemampuan praktisi memahami konsep dan praktik kurikulum tersebut, hal tersebut juga dirasakan oleh SMP N 3 Banguntapan, meskipun kurikulum merdeka telah diterapkan sejak tahun lalu, namun beberapa hal masih belum sempurna dipahami oleh para guru dan karyawan SMP N 3 Banguntapan, salah satunya adalah konsep pembelajaran diferensiasi .

Untuk menjawab permaslahan tersebut, maka SMP N 3 Banguntapan, membuat sebuah pelatihan, yang disebut dengan In House Training  Metode Pembelajaran Kurikulum Merdeka, yang dilaksanakan selama tiga hari, yaitu mulai dari tanggal 11-13 September 2023, para trainner berasal dari BBGB (Balai Besar Guru Penggerak). Hari pertama diisi dengan sambutan dari kepala sekolah, pengawas pembina, dan kepala bidang SMP, setelah itu dilanjutkan dengan materi tentang kebijakan terkait ilmplementasi kurikulum merdeka serta metode pembelajaran kurikulum merdeka.

Hari selanjutnya pelatihan dimulai dengan simulasi metode pelajaran (tahap 1) yang disampaikan oleh BBPG dan dilanjut dengan simulasi metode pembelajaran (tahap 2) yang disampaikan oleh perwakilan bapak/ibu guru. Dilajutkan pada hari terakhir berfokus membuat produk, yaitu modul ajar berdiferensiasi, dan diakhiri dengan persantasi. Melalui pelatihan tersebut para guru mendapat skill untuk merancang, membuat, serta menerapkan pembelajaran kurikulum merdeka dengan jenis pembelajaran berdifresiensasi, dengan demikian maka permasalahan yang dialami oleh para guru dan karyawan telah teratasi, sehingga implementasi kurikulum merdeka akan lebih mendekati sempurna.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *